Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito saat memberikan keterangan kepada Wartawan di Jayapura Minggu 31 Agustus 2025. Ia mengatakan telah disiapkan personel untuk mengawal warga yang hendak menyampaikan apirasi pada besok.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Taniya Sembiring
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Dalam semangat menjaga ketertiban dan kedamaian di Tanah Papua, Markas Besar (Mabes) Kepolisian RI memerintahkan Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengamankan kegiatan penyampaian pendapat (demonstrasi) di muka umum yang dijadwalkan berlangsung besok, Senin, (1/8/2025) dan Polda telah menyiagakan 9.300 personel.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjamin hak demokratis masyarakat sekaligus menjaga stabilitas keamanan di wilayah yang kaya akan budaya dan semangat persatuan.
Apel gelar pasukan telah dilaksanakan hari ini, dipimpin langsung oleh Wakapolda Papua.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyampaikan bahwa dua pertiga kekuatan Polda dari total 14.000 personel telah disiapkan untuk bertugas di berbagai titik strategis, termasuk kawasan DPR Papua dan pusat-pusat aktivitas masyarakat.
“Kami menyiapkan dua pertiga kekuatan, yaitu sebanyak 9.300 personel. Fokus pengamanan mencakup ketertiban umum, keselamatan masyarakat, serta perlindungan terhadap personel dan markas komando,” ujar Cahyo kepada awak media di Jayapura Minggu 31 Agustus 2025.
Dalam apel tersebut, Kapolresta turut memaparkan sistem pengamanan yang akan diterapkan, termasuk langkah antisipatif terhadap potensi gangguan dan strategi komunikasi dengan masyarakat.
Lebih dari sekadar pengamanan, Polda Papua juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga suasana kondusif.
Imbauan khusus disampaikan agar warga bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
“Tanah Papua ini adalah tanah damai. Jangan mudah terprovokasi. Saring dulu sebelum sharing,” tegas Cahyo, mengingatkan pentingnya literasi digital di tengah dinamika sosial.
Langkah ini menunjukkan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga hasil kolaborasi antara masyarakat dan institusi negara.
Di tengah semangat demokrasi, Papua kembali menegaskan jati dirinya sebagai tanah yang menjunjung tinggi kedamaian dan persatuan.(*)