JAYAPURA - Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong menerima audiensi Forum Gabungan Pemuda Papua yang terdiri atas perwakilan dari Barisan Merah Putih (BMP), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Pemuda Meepago, dan aktivis HAM, bertempat di Kantor Gubernur Papua. Turut mendampingi Pj. Gubernur, Plt. Asisten Sekda dan sejumlah Kepala SKPD terkait. (25/6)
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Pj. Gubernur Papua menyoroti sejumlah tantangan aktual yang dihadapi Provinsi Papua, termasuk keterbatasan lapangan pekerjaan serta tingginya beban belanja pegawai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Lapangan pekerjaan di Papua masih sangat terbatas. Saat ini, rekrutmen ASN untuk sementara dihentikan karena belanja pegawai kita sudah melebihi 35 persen dari total APBD. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita cari solusi bersama," ungkapnya.
Ia menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah, serta mengajak seluruh komponen pemuda Papua untuk turut serta menciptakan stabilitas sosial dan politik, khususnya menjelang dan pasca penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Papua. "Kita harus menjaga situasi Papua tetap kondusif. Dalam suasana seperti ini, peran pemuda sangat strategis. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kita butuh dukungan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda," tambahnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Meepago yang juga ASN Pemerintah Provinsi Papua, Hery Asso, menyampaikan pandangan pemuda Papua terhadap dinamika pemerintahan yang sedang berlangsung. "Kami para pemuda sangat memahami kondisi yang dihadapi Papua hari ini. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah daerah untuk menyuarakan realitas ini ke pemerintah pusat," ujar Hery Asso.
Ia juga menegaskan pentingnya kebijakan afirmatif untuk Papua di segala sektor, baik dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, maupun keterwakilan politik. "Afirmasi bukan berarti ketergantungan, tetapi bentuk pengakuan terhadap tantangan khas yang dihadapi orang Papua. Ini penting untuk memastikan pembangunan yang adil dan berkelanjutan," tandasnya.
Audiensi ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan kelompok pemuda dalam membangun Papua yang damai dan adil. ***